Baru aja, saya baca artikel dibawah ini di Yahoo...langsung miris, inget Ahmedku, karena usia mereka beda 22 hari, Ahmed lahir 9 jan Adinda yang malang ini lahir 31 Januari tahun ini. Gak tega banget lihat dan ngebayangin gimana anak sekecil itu berusaha berjuang untuk tetap sehat dan bisa sembuh juga segar seperti semula. Mudah2an Adinda bisa berkumpul lagi sama keluarganya dalam keadaan sehat dan normal, dan jg mudah2an Ahmed ku selalu sehat dan normal2 aja...Aamiin Ya Rabbal Alaamiin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Oki Ratna
Timur Pamungkas (34) ibunda dari Adinda Kusuma Ayu Arimbi (5 bulan) yang
kini mengalami kondisi memprihatinkan mengaku trauma membawa anak
pertamanya untuk kembali menjalani perawatan di RS.
"Saya trauma, masih tidak tega jika Adinda dirawat dari nol lagi di
RS. Usianya masih kecil, saya masih ingat betul pilu rasanya melihat
Adinda harus dipasang infus. Seluruh badannya dipasang alat," ungkap Oki
saat ditemui Tribunnews.com di kediaman saudaranya di Jalan Poltangan,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/6/2012).
Adinda yang sejak lahir, sempat menjalani perawatan di dua RS di
Jogyakarta ini, sudah 10 hari diboyong Ibundanya ke Jakarta. Sementara
sang ayah, Heri Suheri masih tinggal di Yogyakarta lantaran bekerja
sebagai karyawan swasta di sana.
Oki mengaku membawa Adinda ke Jakarta agar dekat dengan sanak saudaranya sehingga ada yang membantu merawat Adinda.
"Di Yogya kan saya sendiri, jadi saya nekat bawa ke Jakarta disini
kan banyak saudara yang bisa bantu merawat, ada dukungan moril dari
mereka. Itu buat saya kuat," jelas Oki.
Lantaran trauma tidak ingin dirawat di RS, kini Adinda hanya
mendapatkan perawatan di rumah, kontrol rutin ke posyandu dan konsultasi
ke ahli gizi.
Konsultasi pada ahli gizi inilah harapan besar Oki. Selain tentunya,
berpasrah pada yang maha kuasa. Dengan konsultasi pada ahli gizi, Oki
berharap perkembangan pertumbuhan Adinda normal seperti anak lain
seusianya.
"Saya konsultasi ke ahli gizi. Jadi, benar-benar dijaga kesehatan dan
asupan gizi Adinda. Adinda rutin diberi susu formula, air tajin beras
merah, dan air kacang hijau," singkat Oki.
10 hari di Jakarta dan atas konsultasi dari ahli gizi, berat badan
Adinda bertambah dari 2,8 kg kini menjadi 2,9 kg. "Naik satu ons saja
sudah bersyukur. Saya yakin Adinda anak yang kuat dan pasti bisa kembali
normal. Hanya butuh kesabaran dan banyak berdoa," tutur Oki.
Seperti diketahui, Adinda dulunya terlahir normal di Wates,
Yogyakarta 31 januari 2012. Namun, diusianya yang baru lima bulan, berat
badan Adinda sama seperti berat sewaktu baru lahir yakni 2,9 kg.
Pasca Adinda menderita sakit diare, Oki, ibunda Adinda membawa Adinda
ke satu RS di Wates. Di sana Adinda senpat dirawat selama empat hari.
Namun lantaran mengalami dehidrasi akut dokter angkat tangan lalu
dirujuk ke RSUD Sardjito Yogyakarta.
Di sana Adinda masuk UGD, dan dianjurkan dirawat di ICU. Hampir
sepekan Adinda di rawat di ruang perawatan intensif terlihat ada
perkembangan. Kemudian, dipindah ke bangsal kelas III untuk pemulihan
tapi malah makin buruk.
Kondisi Adinda memprihatinkan, berat badannya yang saat itu 3,6 kg
terus turun drastis. Perut adinda menggelembung, seluruh badan adinda
menghitam, kaki dan tangan mengecil.
Melihat kondisi Adinda yang makin parah dan dana di rumah sakit yang
semakin membengkak hingga Rp 40 juta, akhirnya Oki dan sang suami
memutuskan merawat Adinda pada 9 Juni 2012 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar